Pengembangan Fitur Logistik dan Marketplace — Krealogi (UX Case Study)

Heri Setiawan
4 min readSep 28, 2022

--

Photo by rupixen.com on Unsplash

Latar Belakang

Aplikasi Krealogi merupakan inovasi digital yang dikembangakan oleh Du Anyam. Dimana aplikasi ini dikembangkan dengan fitur-fitur yang dibuat untuk membantu UMKM di Indonesia dalam mencatat pesanan, mencatat transaksi , memantau rencana produksi produk, mengatur majaemen gudang, dan memberikan laporan keuangan transaksi usaha.

Saat ini aplikasi krealogi sudah memilili beberpa fitur seperti yang sudah disebutkan. Saat ini saya dan teman-teman kelompok saya berkesempatan untuk membuat design solution dari Challange yang di berikan Krealogi melalui program pelatihan UI/UX di SKillvul.

Objektif

Pada use case study ini saya dan tim diberi tugas untuk mengembangkan fitur Integration with Logistic and Marketplace. Dimana fitur Marketplace ini nantinya akan memudahkan UMKM untuk menjual produk di marketplace dengan sistem intgrasi aplikasi krealogi dengan marketplace yang ada di indonesia, serta fitur Integration with Logistic memudahkan UMKM untuk melacak posisi barang dan memastikan barang yang sudah dikirimkan ke custumer diterima dengan baik.

Peran dalam Tim

Sebagai UX Designer yang berkolaborasi dengan 4 anggota tim, pietermardi, amelia devara, Muhammad Afif Putra Wahyudi, dan Rhaka Abdilla Kusuma Negara. Dalam tim ini, tanggung jawab saya adalah

  1. Mengumpulkan ide-ide solusi
  2. Membuat rancangan wireframe dan membuat UI pada prototipe
  3. Membuat Component Varian Button
  4. Membuat Component Varian Navigation

Design Process

Dalam kasus ini kami memilih menggunakan Design Thinking sebagai pendekatan design process yang kami lakukan. Dengan menggunakan Design Thinking

1 — Empathize

Tahap ini adalah melakukan pengamatan untuk menemukan apa saja permasalahan yang ditemukan pada aplikasi krealogi dengan mengubah mengubah sudat pandang menjadi pengguna aplikasi, hal ini dilakukan untuk dapat mengetahui permasalahan apa saja yang ditemui dan kebutuhan apa saja yang diperlukan pengguna aplikasi.

2 — Define

Tahap ini merupakan tahap untuk mendefinisikan permasalah yang ditemukan pada Empahize dengan membuat How-Migt We dari permasalahan yang ditemukan. Disini saya dan kelompok melakukan voting permasalahan apa saja yang perlu di carikan solusinya untuk menjadi Solution Idea.

3 — Ideate

Proses yang dilakukan selanjutnya adalah Ideate dimana pada tahap ini tim kelompok kami melakukan brain storming untuk mendapatkan Solution Idea dari setiap permasalahan yang didapat pada tahap How-Might We dengan melihat prioritas permasalahan apa saja perlu segera di lakukan untuk memberikan fitur apa paling diperlukan.

Crazy 8s merupkah bagian terakhir pada tahap ideate. Kami masing-masing memilih konsep untuk membuat sketsa untuk menggambar delapan desain berbeda untuk topik tersebut dalam 8 menit.

Crazy 8

4 — Prototyping

Proses yang kami lakaukan selanjutnya adalah proses pembuatan prototype. Kami berdiskusi bersamasama dalam membuat user flow yang dibuat sebagai alur penggunan

5 — Testing

Pada tahap ini kami melakukan Usability Testing hal ini dilakukan untuk mendapatkan feedback dari pengguna dengan menggunaka metode SEQ(Single Ease Question). User Research yang kami lakukan dengan pendekatan In-Dept Interview dan melakukan Usability Testing pada prototype. Koresponden pada tahap ini adalah seorang karyawan swasta (24 Tahun) dengan usaha cemilan. Wawancara kami lakukan secara online melalui Zoom sekitar 40 Menit. Hasil dari Usabiltity Testing sebagai berikut:

Task 1 — Integrasi dengan Market Place dan Proses Pemesanan Market Place.

Task 2 — Product Management

Task 3 — Tracking Detail Pesanan

Kesimpulan

Dari kelas DTS Skilvul x Kominfo UI/UX Case Study ini saya mendapatkan wawasan baru di dunia UI/UX tentang tahapan yang dilakukan seorang UI/UX dalam memecahkan permasalahan terkait user experience user dalam menggunakan aplikasi serta memberikan solusi pada sebuah aplikasi agar pengembangan ataupun pembuatan fitur dapat menyesuaikan dengan kebutuhan user. Saya sebagai seorang pemula di bidang UI/UX designer merasa case studu ini masih jauh dari kata sempurna dan perlu banyak latihan dan belajar lagi dengan membuat case study laiinya untuk meningkatkan wawasan di bisang UI/UX.

Rekomendasi Selanjutnya

Untuk selanjutnya mungkin pengembangan fitur khusus untuk para buyer agar bisa disediakan. agar para buyer dapat langsung melihat produk-produk yang bermitra dengan Du Anyam.

--

--

Heri Setiawan

Lecturer in Informatics Engineering & Freelancer Software Development